Putus asa ? pernah dong ya mengalami .
Pas sih dengan keadaan gue sekarang ini.
Gue pernah ngepos tulisan tentang Pengangguran untuk keduakalinya. Sampai saat ini gue pun belum dapet kerjaan juga. Entah karena apa, gue juga gak tau. Memang belum rezeki mungkin.
Kalau ini memang soal rezeki, yaudahlah ya nggak perlu sedih2 banget. Toh.. Tuhan yang Maha Mengatur. Gue manusia sebisa mungkin berusaha yang gue bisa. Mulai dari sering (banget) apply lamaran online tiap hari, sering juga ngecek email siapa tau ada undangan interview gitu by email, Gue juga mulai hadir ke jobfair di daerah Tangerang dan Istora Senayan. Hasil dari jobfair, ya kurang beruntung. Ada sih panggilan interview dan psikotest. Mungkin lokasi yang jadi penentu. Jauhh. Maklum gue kemana2 selalu setia sama angkutan umum.
Terakhir gue masih ada panggilan inteview dari jobstreet di PT Central Santosa Finance (satu grup dari BCA) untuk posisi Staf Administrasi HRD. Prosesnya sama seperti kebanyakan perusahaan. Ikut psikotest, kemudian gue dinyatakan lolos. Lanjut gue interview sama usernya. Pertanyaannya hampir sama seperti kebanyakan interview. Tapi di tahap ini gue merasa grogi banget. Kebanyakan mikir jawabnya. Yahh.. akhirnya gue cuma bisa sampai pada tahap wawancara sama user. Karena, dari situ nggak ada panggilan-panggilan lagi. Gue penah telepon kebagian HRD-nya, katanya kalau dalam dua minggu nggak ada kabar berarti gue dinyatakan nggak bisa untuk bergabung. Baiklah.. cuma bisa ikhlas, walopun emang sebenarnya kecewa.
Kenapa kecewa? Gue manusia. Gue udah berusaha. Gue berharap ini interview yang terakhir dan bakalan ke terima. Tapi ya akhirnya harus menelan kekecewaan (lagi). Gue mau dateng karena posisi untuk staf admin HRD. Dari situlah gue punya harapan besar. Yasudahlah.. kalo di inget2 memang menyakitkan.
Setelah itu, sebenarnya kekecewaan belum berhenti. Udah ditimpa lagi. Jadi, gue dapet panggilan interview lagi di daerah Meruya Utara. setelah gue searching2 lokasinya, nggak jauh dari alamat rumah gue. Yaudah gue memutuskan untuk dateng interview. Gue ikut psikotest. Nah.. di psikotest inilah gue gagal. Nggak lanjut ke tahap selanjutnya. Kecewa lagi. Nama perusahaannya PT. Indocare Citrapacific untuk posisi administrasi. Gue baru inget, ternyata gue pernah melamar di perusahaan ini by Jobsdb.com. Lengkaplah sudah kekecewaan yang gue rasakan.
Kenapa gue selalu gagal di psikotest? pertanyaan ini selalu ada dalam benak gue. Karena, dari beberapa artikel yang gue baca di internet. Persiapan psikotest itu butuh otak dan badan yang fresh. Nggak perlu dipelajari psikotestnya. Tapi kalo mau dipelajari ya nggak apa2 juga sih. Supaya kita mengetahui cara menjawabnya. Karena yang dibutuhkan itu ketenangan dalam berpikir. Tapi jujur ya semakin gue mempelajari psikotest dan jawab soal-soalnya gue ngerasa deg2an. Apalagi yang bagian tes kepribadian, pertanyaannya seputar kepribadian diri sendiri. Gue ngerasa dalam menjawab nggak menjadi diri sendiri justru gue menjelma menjadi orang lain. Entahlah gue nggak tau bagaimana caranya orang2 bagian HRD yang menilai.
Jadi, intinya gue nggak ada persiapan yang berat sih untuk ikut psikotest. Paling cara gue jawab di tes kepribadian sebisa mungkin gue jawab dengan menjadi diri sendiri. Selebihnya gue berdoa. Semoga hasilnya baik. Kalo pun nggak baik dan menurut gue itu mengecewakan. Mungkin Tuhan belum menghendaki gue untuk bekerja di perusahaan tersebut. Atau bisa aja Tuhan punya rencana yang lebih baik. Nggak tau kapan sih. Tapi yakin ajalah ada hasil manis dari buah kesabaran. Aamiin.
Sejujurnya, seringnya gue mengalami kegagalan itu berdampak nggak baik buat mental sendiri. Pastinya gampang menyerah sama keadaan, merasa bodoh jadi gue (karena sering banget dipanggil interview tapi nggak pernah lolos), merasa malu kalo udah dibanding2 in sama orang lain. Eh si A udah kerja tuh padahal baru kemaren dia resign dan bla bla bla. Kalo di bandingin sama gue, udah 5 bulan semenjak gue resign, interview sana sini belum ada yang nyangkut. Eh bujug, sedih kan dengernya.
Tapi terkadang gue mikir sih, kenapa gue harus sedih dan merasa ingin menyerah? Yang namanya mencari pekerjaan impian itu kan nggak gampang. Pasti ada kesulitan-kesulitan yang menghampiri. Selalu ada kekecewaan yang harus kita terima. Jadi.. ya gue anggap ini hal yang wajar. Banyak kemungkinan-kemungkinan yang terjadi kenapa gue gagal terus. Mungkin aja kualifikasi yang dimiliki perusahaan nggak cocok sama karakter pribadi gue, entah kualifikasi standar perusahaannya yang ketinggian atau guenya. Mungkin aja paerusahaan udah menemukan kandidat dari orang "dalem" perusahaan itu sendiri. Jadi, gue tersingkir. Bisa jadi perusahaan sudah menemukan kandidat dengan membandingkan gue yang hasil psikotestnya jauh lebih baik. Banyaklah kalo di rinci satu per satu.
Selepas gue resign, gue pengen mendapat pekerjaan yang lebih baik. Yang bisa membuat gue banyak belajar banyak hal, bisa menjadi pribadi yang berkembang dan matang. Itu kalo secara pribadi ya. Posisi yang gue tuju ya Admin HRD sesuai dengan pengalaman bekerja gue selama 6 bulan dan background pendidikan gue juga sesuai yaitu manajemen administrasi. Terkesan berlebihan kah alasan gue ini? semoga nggak ya karena alasan2 gue masih didasari hal-hal yang baik. Nggak muluk-muluk koq. Nggak sekedar dapet gaji besar aja. Walopun gue sendiri nggak munafik akan hal itu. Siapa sih yang nggak mau? tapi gue cuma sadar akan kemampuan diri sendiri. Semua ada prosesnya, untuk mencapai itu semua kan perlu kerja keras dengan berusaha untuk terus belajar dan pastinya doa selalu mengiringi. Ini yang gue sebut pekerjaan impian.
Sejatinya, orang yang ingin mencari uang itu gampang. Apapun jadi, mungkin akan mati-matian mengejarnya. Nggak perlu dikasih contoh. Semua ada disekitar kita. Beda kalo kita mencari pekerjaan impian. Sulit dicari, penuh dengan kesulitan-kesulitan, kekecewaan pun kadang kita rasakan tapi yakinlah semua itu ada hasilnya jika kita bersabar.
Untuk saat ini, gue sedang mengalami masa-masa kecewa terhadap kegagalan yang sering gue alami. Merasa putus asa dengan kegagalan yang gue terima. Tapi justru dengan setiap kegagalan inilah mental gue diuji. Gue merasa yakin, ini sebuah ujian dari Tuhan yang harus gue terima dan jalani. Seandainya, gue udah nyerah diawal. Gue nggak tau kepada siapa lagi gue berharap kalo bukan Tuhan Yang Maha Esa.
Lebih baik kehilangan harta kekayaan ataupun pekerjaan daripada harus kehilangan keimanan dalam hati. Kalo gue udah kehilangan keimanan entah apa yang terjadi. Mungkin gue udah ngelakuin hal2 negatif yang merugikan diri sendiri dan keluarga gue. Naudzubillah!
Semangat terus ya. Yang paling enak cuma menikmati hidup dengan cara terus bersyukur. Terakhir jangan lupa bahagia!
Aku mengalami hal yg sama😠ngerasa bodoh bgt, ngerasa udh nyia2in kesempatan yg Allah kasih😠tp hrs bnyk bersyukur juga, tp kepikiran juga, mental jd terganggu. Selalu mikir, kok gtu aja gkbisa. Btw gue jg gagal d tahap interview pdhl peluang nya gede bgt, cuma 5 org yg interview. Kebetulan itu prtama kalinya aku interview selama hidup krna aku freshgraduate. Jd gad prsiapan apa2.
BalasHapusPosting Komentar
Komentar terbaik yang akan di approve :)