2016-2017 Bawa Perasaan (Lanjutan)

Ilustrasi Bawa Perasaan ( Photo by jcomp on Freepik)

Hari demi hari, saya mencoba untuk melupakan yang telah terjadi kemarin

Semakin melupakan kamu semakin sulit saja rasanya untuk benar-benar lupa

Saya benci jika melupakanmu saja tidak pernah berhasil

Seperti melakukan pekerjaan yang sia-sia

Semenjak kenal kamu, seolah terasa berubah semuanya

Bahkan hal "kepo" sekalipun tidak pernah terlintas dalam pikiran saya

Membuat saya ingin terus "kepo" dengan dirimu

OH Shit, Men!

Asal kamu tahu, semenjak saya menghapus semua kontak kamu di hp saya

Saya berusaha sekali untuk melupakanmu

Tapi yang ada malah sia-sia dan berakhir rindu

Kamu selalu berhasil untuk ada dalam khayalanku

Terdengar memuakkan memang, arrghh shit!

Asal kamu tahu lagi, semenjak kenal kamu hal konyol selalu terjadi

Hanya dengan kamu yang  selalu saya "delcont, invite" di bbm berkali-kali

Berusaha untuk blokir pertemanan di media sosial

Itu semata-mata karena saya ingin Melupakanmu

Entah kamu mau menilai saya seperti apa

Suatu malam, entah kamu ingat atau tidak

Tetiba saja saya kepencet no telepon kamu dengan nomor baruku

Saya merasa menyesal sekali
Kamu berusaha untuk telepon kembali tapi sengaja tidak saya angkat

Sampai akhirnya kamu mengetahui kalau itu saya 

Mungkin kamu tahu karena foto profil saya tentang puisi

Karena semenjak kamu pergi, saya mulai menyindir2 kamu di status media sosial

(baca:bbm)

Jika diingat2 itu adalah hal paling konyol yang pernah saya lakukan

Mungkin masih banyak

Tapi sudahlah

Hanya Tuhan dan saya yang mengetahuinya

***

Suatu hari, saya mengetahui jika dirimu putus dengan perempuan itu.

Entah bagaimana perasaanku, tapi yang pasti saya iba kepadamu pada waktu itu

Kenapa?

Karena setiap saya menanyakan perihal putusnya hubunganmu, kamu tidak segan untuk menceritakan

Padahal waktu itu saya hanya iseng "kepo" tapi malah berakhir iba sama kamu
Seharusnya ini tidak terjadi lagi :(

Jika diingat, pada waktu itu perasaanmu tak menentu

Dibilang sayang, iya kamu masih sayang

Tapi di sisi lain kamu kesal dengan perempuan itu

Bahkan ketika emosi, kamu melontarkan kata yang tak pantas di chat untuk perempuan itu

Entah bagaimana saya harus menghadapinya pada waktu itu

Saya berusaha untuk memahami kondisi dirimu yang sedang emosi

Kamu ingat, kan?

Seperti yang kamu ceritakan malam itu padaku

Ketika kamu ingin pergi menemui orang tua perempuan itu, untuk menjelaskan semua yang terjadi pada hubunganmu

Hasilnya kamu tidak mendapatkan apa yang kamu harapkan

Bahkan kamu bilang tidak ingin bertemu perempuan itu sama sekali 

Walopun kamu tidak ingin bertemu dengan perempuan itu tapi akhirnya kamu diketemukan juga melalui orangtuanya

Kesal sih menurutmu, tapi saya rasa tidak

Karena kamu masih sayang

Bodohnya, semakin lama saya semakin kasian padamu

Saya ingin menghapus luka yang kamu miliki

Namun saya sadar itu nggak mudah

Karena sayang yang kamu miliki pada perempuan itu lebih besar

Jadi saya semakin tau diri

Memasuki Ramadhan dan Lebaran...

Waktu itu saya pernah memblokir kamu (lagi) di whatsapp
Tapi bodohnya ketika ingin blokir dirimu yang ada malah kepencet video call duluan
Lagi2 saya menyesal, karena pasti ada notification di whatsap dari saya

Tapi akhirnya saya buka blokir (lagi)

"Mendekati lebaran gini, yang ada harusnya maaf2an" pikir saya
Suatu hari pada malam itu, kamu mengajak saya untuk video call dengan alesan bahwa saya pernah video call tapi nggak diangkat
Akhirnya saya beritahu alasan yang saya buat2 pada waktu itu ke kamu
Jika kamu ingat ini, maaf yaa :)

Selama kamu pulang kampung, hal yang paling menarik adalah kamu masih menghubungi saya

Entah kenapa ya ?

Kesepian kah ? atau ?
Seingat saya waktu itu kamu bilang "Garing banget"

Mungkin setiap orang mengartikannya beda2 yaa

Padahal dengan seluruh kemampuan yang saya miliki saya ingin menolaknya

Entah kenapa hal itu sulit saya lakukan kepadamu

Saya masih saja meladeni kamu, seperti mengulang saat awal chat dulu

Sejujurnya saya senang dan saya tak bisa bohong akan hal itu

Masih sama chatnya seperti awal kita kenal.

Saling menanyakan, berbagi cerita dengan topik yang berbeda-beda

Bahkan pernah sampai berdebat

Dan itu yang membuat kamu nggak nyaman karena saya mungkin sudah menjatuhkan harga dirimu

Sampai akhirnya chat kita terhenti malam itu, menggantung
Yang biasanya kalau sudah selesai chat kamu selalu ijin untuk tidur karena sudah malam
Besoknya kamu baru membalas, dengan alesan yang sering saya terima "Maaf ketiduran"

Saya rasa dirimu kesal :)

Namun akhirnya dengan segala kerendahan hati saya pun minta maaf

Tapi kamu malah bilang saya berlebihan dan mengajak untuk berdebat lagi

Ya... saya pun mulai meladeninya kembali

Sifat dasarnya seorang wanita memang suka cerita

Walopun itu cuma chat tapi kalo itu seru

Perempuan mana yang akan menolak hal itu ? ;)

Selama kamu pulang kampung dan saya dirumah

Ternyata komunikasi kembali membaik

Rasa yang kupunya itu kembali muncul

Tapi saya masih ragu akan sikap kamu

Karena masa lalu masih membayangimu

Mengingat kamu menceritakan semua padaku

Hal-hal atau moment2 manis bersama perempuan itu

Rasa iri sempat terbesit

Tapi segera kutepis

Saya tak pernah menyalahkan masa lalu

Karena saya sadar manusia pasti punya cerita di masa lalunya

Dan saya menghargai itu

Kamu pernah bilang, Karena mantan itu memberikan banyak pembelajaran

Namun komunikasi yang menurut saya membaik harus kembali pudar

Ketika dia harus kembali ke rutinitasnya di perantauan

Sejak itu, komunikasi sama sekali tak ada

Bahkan saya mencoba untuk spam di chat dibalas alakadarnya

Saya semakin tak mengerti apa maksudmu :)
Dan saya hanya bisa pasrah

Ada alasan lain dari dirimu, bahwa kamu sedang sibuk nge-game

Saya pikir kamu memang sedang berusaha untuk melupakan sesuatu

Mengingat di perantauanlah semua kenangan itu terjadi 

Saya hanya bisas memakluminya

Pada akhirnya saya hanya bisa rindu, rindu dan rindu padamu

---To be continue---